-->
BLANTERWISDOM101

Mantan Pacar Goo Hara Ancam Bakal Sebarkan Video Seks Mereka

Friday, October 5, 2018
Mantan Pacar Goo Hara Ancam Bakal Sebarkan Video Seks Mereka

Goyobi - Informasi lebih lanjut berhubungan insiden antara Goo Hara dan bekas kekasihnya, C sekarang terungkap.

Pada 4 Oktober, outlet media Dispatch merilis sebuah isu yang mengungkap bahwa C mengancam Goo Hara di malam perkelahian mereka.

Menurut isu hal yang demikian, 30 menit setelah kegaduhan yang terjadi pada 13 September sekitar pukul 12:46 malam KST, C berkata kepada Goo Hara, “Saya akan menghancurkan kariermu sebagai selebritis. Saya akan mengirimkannya kepada Dispatch.” Inilah dikala C mengirimkan e-mail kepada outlet media hal yang demikian pada pukul 1:26 dini hari KST dan berkata, “Goo Hara. Saya akan memberikan ini kepadamu, jadi telepon aku. 010-XXX-XXXX (nomor smartphone C). Apabila kau telat, aku akan memberikannya kepada orang lain.”

Sekitar pukul 1:42 dini hari, Goo Hara berada di lift seorang diri hendak menuju tempat parkir apartemennya untuk berbincang dengan A, seorang pria yang berprofesi di industri ini. Sebelumnya saat 10 September, Goo Hara makan siang dengan manajer dan A. Tapi, ia berkata kepada sang kekasih, C, bahwa ia hanya makan bersama dengan manajer saja. Melewati kekerabatan telepon dengan sang manajer, C mengenal bahwa A juga makan bersama dengan mereka dan hal ini kemudian membuatnya naik darah kepada Goo Hara yang telah berdusta. Goo Hara kemudian mengunjungi salon tempat C berprofesi pada 12 September untuk menjelaskannya langsung, tapi C memintanya untuk pulang.

Jam 2:04 dini hari, C mengirim film seks mereka ke Goo Hara melalui aplikasi chat Kakaotalk. 10 menit selanjutnya, Goo Hara memberikan isu ini kepada CEO sebelumnya dari agensi, dan pukul 2:21 dini hari, Goo Hara menonjol berlutut memohon di depan C di dalam sebuah lift. Kejadian ini sempat tertangkap kamera CCTV apartemen.

Selanjutnya, Goo Hara mengejar C ke tempat parkir, tapi ia telah mengemasi barang-barang di mobilnya dan kembali mengirim video seks sepanjang 8 detik. Goo Hara mencoba untuk berbicara dengannya, tapi kemudian ia kembali berbicara dengan A. Goo Hara memintanya untuk berlutut.

Sementara itu, C telah pergi dalam situasi mabuk.

Perihal tentang ini, Goo Hara berkata, “Aku menjumpai video itu di ponselnya. Aku sungguh sudah menghapusnya. Sangat menyeramkan. (Saya pikir) Apakah ia telah mengirimnya kepada Dispatch? Apakah ia mengirimnya kepada sahabat-sahabatnya? Bagaimana dengan kehidupan seorang selebritis? Sebagai seorang wanita, hidupnya sungguh-sungguh rumit.”

Jam 2:33 dini hari, C balik lagi mengirimkan pesan kepada Goo Hara:

C: “Kamu sangat lama berbincang dengan A di telepon.”

Goo Hara: “Kamu yang memintaku untuk menjelaskan cerita yang lengkap melalui telepon dan mepintanua untuk berlutut di hadapanmu?”

C: “Apa yang seharusnya aku lakukan?”

Goo Hara: “Ayo bersua dan berbicara. A bilang di hampir sampai.”

C: “Mengobrol? Saya tak ingin berbicara.”

Goo Hara: “Saya akan memintanya untuk berlutut. Bukankah itu yang kau inginkan?”

C lalu mengirim foto dahinya yang terluka dan terus mengirimkan pesan ke Goo Hara, “Kamu sangat-sangat sibuk,” bersama dengan gambar tangkapan layar Goo Hara tengah mentelpon orang lain. Dia selanjutnya berkata, “Akun akan melanjutkan pekerjaanku jika seperti itu.”

Saat pukul 3:21 dini hari, C mengirim pesan terakhir kepada Goo Hara:

C: “Aku telah membersihkan wajah, tapi terima kasih kepadamu, aku tak bisa bekerja lagi. Apa yang seharusnya aku lakukan?”

C: “Ah, maaf. Kamu seharusnya berjumpa dengan Oppa itu sekarang. Maaf telah mengganggu kehidupan malammu. Saya ingin bertanya apa yang seharusnya aku lakukan. Apabila kau tak menanggapi, aku langsung saja ke polisi.”

40 menit kemudian sudah pukul 4 pagi, rekan satu rumah Goo Hara, B menelepon C untuk bertanya tentang video itu. Berikut percakapan mereka:

B: “Oppa, tentang foto dan video itu…”

C: “Iya, kenapa dengan foto dan video itu?”

B: “Kamu mengirimkannya kepada unnie?”

C: “Memangnya kenapa?”

B: “Tapi mengancam dengan hal seperti itu…”

C: “Lalu dengan ancaman itu, haruskah aku merilisnya? Kamu bisa dirilis sebagai sebuah ancaman. Apa?”

B: “Kamu ingin mengerjakannya?”

C: “Kampr*t jika kayak begitu kenapa kau berdusta kepadaku? Selanjutnya kau meneleponku?!”

Kemudian pukul 4:21 pagi, C mengirimkan e-mail kedua kepada Dispatch dan berkata, “Ini tak akan mengecewakan. Telepon aku.” Selanjutnya Dispatch mencoba untuk menelponnya, tapi dia tak bisa menjawab.

Dalam laporan ini, Dispatch menyatakan bahwa mereka mengenal tentang C dan ancaman-ancamannya, tapi tak mengerti situasi yang terjadi. Mereka juga tak berencana untuk melaporkan tentang video hal yang demikian.

Selama ini, Goo Hara telah berhati-hati. Prioritasnya, dan hal-hal yang bisa ia lakukan, telah menerangkan situasi ini. Setelah ia mengakui tentang luka di wajah C yang ia berikan, tapi C menyanggah diagnosa dari ginekolog Goo Hara, berkata bahwa Berita Nusantara umumnya bagian Miss V Goo Hara memang mengeluarkan darah.

Saya stop sejenak, Goo Hara melanjutkan, “Saya tak ingin berdebat lebih lama. Saya menetapkan bahwa aku tak boleh membuatnya kesal. Dia punya videonya. Sepertinya akan lebih baik agar aku berkonsultasi dengan pengacaraku dan memecahkan keadaan sulit ini. Tapi…”

Tapi, C kembali menegaskan bahwa ia telah menerima “pencemaran nama baik”. menggantikan C, pengacara Kwak Jun Ho membagikan wawancara dan menyatakan, “Setelah kami telah menerima ajuan untuk menuntaskannya, tapi pihak klien masih belum berganti. Kami konsisten berpegang teguh dalam pencemaran nama baik.”

Goo Hara telah memberikan pernyataan berhubungan keadaan sulit ini dan mengakui kesalahannya, tapi ia juga berdaya upaya bahwa pelaku tak seharusnya menjadi korban. Dia menyatakan, “Dia mengancamku dengan video. Untuk seorang selebritis wanita, apakah ada yang lebih menyeramkan dari itu? Saya mengakui tentang luka yang aku berikan kepadanya. Saya akan menerima hukumanku. Tapi bagaimana dengan luka lain yang ia berikan kepadaku?  yaitu seorang pengancam.”

Pada 27 September, Goo Hara menuntut C atas tuduhan melaksanakan paksaan dan ancaman, bersama dengan pelanggaran aksi atas kasus-kasus khusus mengenai sanksi kejahatan seperti kekerasan seksual.
Share This :